Pemuda ini dulunya sering tidak masuk sekolah karena tak memiliki uang saku
Oge kecil harus menempuh jarak sejauh 10 km dari rumah untuk sampai ke sekolah yang biasanya ditempuh dengan menggunakan angkutan umum atau biasa disebut taksi. Ongkos taksi saat itu adalah Rp 1500 untuk sekali jalan, berarti dalam satu hari butuh sekitar Rp 3000 hanya untuk transportasi. Mama Oge mengaku sering tidak bisa memberi Oge uang saku baik untuk transportasi maupun untuk jajannya di sekolah. Menurut Nelce, kasihan juga bila sang anak harus menunggu waktu pulang untuk makan di rumah dan harus kelaparan di sekolah. Septinus mengakui emang ayahnya adalah seorang pegawai pemerintahan, namun sehari-hari keluarga ini harus berkebun demi mendapat pemasukan tambahan.
Oge kabur ke Jakarta demi mengejar prestasi pendidikan
Mutiara hitam dari Papua ini berhasil menyabet predikat bergengsi kelas dunia
Beruntunglah Oge karena setibanya di Jakarta dirinya langsung digembleng oleh Profesor Yohanes Surya selaku bapak fisika Indonesia. Sejak saat itulah pemuda Papua ini jadi lebih sering menorehkan prestasi bertaraf internasional seperti peringkat ke 8 Lomba Matematika Kuantum India. Selain itu dia juga didapuk sebagai juara First Step to Nobel Prize in Physics di Polandia saat masih duduk di bangku SMA. Hasil risetnya terbukti menduduki peringkat pertama mengalahkan puluhan ahli fisika dunia. Belum lagi ternyata karya ini dinilai oleh 30 juri dari 25 negara. Dari sini kemudian Oge membuat sebuah formula sendiri untuk karya risetnya yang diberi nama “George Saa Formula”. Dan hal itu seketika membuat tangis sedih sang ibu berubah menjadi air mata bangga.
Prestasi George [image source]Prestasi tersebut kemudian mengantarkan Oge belajar riset di Polish Academy of Science di Polandia selama satu bulan. Prestasi Oge tidak hanya berhenti di situ, karena setelahnya dia mendapat tawaran dari menteri pendidikan kala itu untuk memilih universitas manapun di Indonesia tanpa mengikuti tes masuk dan akan ada fasilitas belajar dari kampus tersebut untuk Oge. Saat dia kebingungan memilih, datang lagi tawaran yang masuk padanya untuk memilih universitas mana pun di luar negeri baik Afrika, Eropa, Amerika, dan lainnya tanpa biaya sepeserpun. Akhirnya pilihan jatuh pada Florida Institute of Technology dan mengambil jurusan Aerospace Engineering karena menurut saran banyak orang Amerika adalah pilihan tepat untuk belajar serta melakukan riset.
Pemuda ini ingin meneruskan perjuangan B.J. Habibie
George Saa sebenarnya dari awal bercita-cita menjadi seorang pilot, namun kondisi mata yang minus membuatnya harus mengubur impian tersebut. Kemudian pria ini dengan yakin mengatakan bahwa, “kalau tidak bisa menerbangkan pesawat, saya harus bisa membuat pesawat. Setidaknya memahami teknologi pesawat terbang.” Tak heran dia mengatakan hal tersebut karena ternyata selama ini pria yang sedang mengambil studi S2 di Inggris ini merupakan pengagum mantan presiden Indonesia, B.J. Habibie. Pria ini dari dulu menginginkan bergabung ke institusi riset Indonesia demi menggabungkan teknik dirgantara dan teknik mesin seperti yang selama ini ia pelajari.
Penerus Habibie [image source]
Kerennya lagi, meskipun namanya sudah dikenal di luar negeri, George mengaku sangat ingin berkontribusi lebih untuk memajukan Papua. Dia ingin semua anak Papua dapat mengenyam pendidikan dengan gratis beserta fasilitas pengantaran dan penjemputan serta makan siang setiap hari. Mengingat dulu dia merasakan sulitnya untuk bisa sekolah. Dia juga ingin siswa SMP dan SMA diberi pendampingan keterampilan khusus agar lebih mengetahui potensi yang dimiliki.
Septinus George Saa juga mengaku bahwa dia akan kembali ke Indonesia seusai menyelesaikan pendidikannya S2 di Inggris ini. Sekalipun ada perusahaan asing yang meminangnya dengan iming-iming besar, dia tetap ingin memajukan daerah serta negaranya sendiri. Andai saja Indonesia dipenuhi oleh orang-orang nasionalis seperti sosok Septinus George Saa, pastilah kita bisa lebih maju dalam berbagai bidang. Pemuda ini lagi-lagi dapat mengingatkan kita bahwa jangan pandang sebelah mata orang-orang dari suku, bangsa, dan agama lain karena tidak menutup kemungkinan mereka memiliki potensi yang luar biasa untuk memajukan negeri. Siapapun kita dan dari manapun asalnya, yang pasti tetap satu Indonesia.
Shalat berjamaah telah masuk rakaat paling akhir. Para jamaah bersujud, selanjutnya duduk, bersujud lagi lalu duduk tasyahud akhir. Tetapi, seseorang makmum tepat di belakang imam tetap dalam keadaan sujud. Ia tidak bangun. Yang terjebak suudhon mungkin menduga ia sedang ketiduran. Bahkan juga sampai salam, ia juga tidak bangkit dari sujudnya. Sesudah beberapa waktu berdzikir, seorang jamaah berupaya membangunkannya. Bukannya bangun, ia justru jatuh terguling. Kaget, jamaah shalat itu memeriksa keadaan pria itu. Nyatanya ia sudah tidak bernafas. Matanya terpejam. Detak jantungnya berhenti. Rupanya, ia sudah di panggil Ilahi. Dalam keadaan bersujud saat menghadapNya. Serta pria dalam video ini, insya Allah memperolehnya. Ia wafat dalam keadaan melaksanakan ibadah. Shalat menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Husnul khatimah. Itulah sebagai harapan kita. Ia juga yang diwasiatkan Allah dalam firman-Nya : ya ayyuhal ladziina aamanuut taqullaha haqqa tuqaatih, wa
Sebuah video yang merekam Perdana Menteri India Narendra Modi tiba-tiba menghentikan pidatonya sejenak kembali naik di media sosial. Menurut laporan Khaleej pada Selasa (20/ 9 /2016), video ini awalnya diambil pada Mei 2016. Saat itu, Perdana Menteri India tengah berpidato sebagai kampanye melawan partai lokal Partai Janata Bhartiya di wilayah Bengal Barat. Namun, tiba-tiba Modi menghentikan pidatonya selama empat menit setelah mendengar suara adzan dari masjid di dekatnya. Surat kabar IANS melaporkan bahwa meski kerumunan warga menghasut Modi yang beragama Hindu untuk melanjutkan pidatonya, ia malah menolak. “Permisi, adzan tengah berkumandang. Karena saya tidak ingin ada masalah atau mengganggu kebebasan setiap orang untuk beribadah sesuai agamanya, jadi saya berhenti selama beberapa menit,” kata PM Modi dalam pidatonya. [Islampos.com]
Ada berapa banyak orang di luar sana yang masih single dan sedang mencari pasangan hidup? Jika kamu pria yang sedang mencari kekasih, mungkin kamu bisa melirik wanita asal Malaysia yang bernama Jocye Lee ini. Karena, jika Jocye menyukaimu, maka ia akan benar-benar menyukaimu. Menurut unggahan terbaru Moretify via worldofbuzz.com, pengguna media sosial bernama Joey Tan membagikan screenshot percakapan antara Jocye Lee, pria bernama Danny serta kekasihnya. Unggahan Tan Joey (Moretify) Ia menulis: "Sebagai pacar, jika kamu bertemu wanita seperti ini, apa yang akan kau lakukan? Si pacar (perempuan) ini telah banyak berkorban untuk pacarnya, dan ia sangat mencintai pacarnya itu. Situasinya tidak seperti yang wanita itu katakan. Ia juga mengklaim bahwa pacar (perempuan) nya materialistik dengan memutarbalikkan fakta." J ocye Lee. (Moretify) Awal cerita, Jocye tanpa lelah mengganggu Danny yang sudah memiliki kekasih. Jocye mengirimkan pesan pada Danny di Facebook
Komentar
Posting Komentar